TONO EFENDI (Kepala Biro Tasikmalaya)

Bagi kalangan Pers khususnya di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, lelaki manis yang memiliki perawakan tambun dan berwibawa ini rasanya sudah tidak asing lagi. Dunia Wartawan yang digelutinya sejak tahun 1997 ternyata membuat pria berbintang Aquarius ini semakin mantap dan dewasa menekuni bidang Jurnalisnya. Erbagai media cetak dari mulai Koran terbitanHarian, Mingguan bahkan Bulanan tentunya membuat dirinya “kenyang” akan wawasan didunia Pers. Pria yang mirip dengan actor laga danWakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf ini ternyata dikenal temen-temannya seorang figure yang bijaksana dan humoris. Walaupun baru bergabung menjadi Wartawan di SKU Tadjuk sejak Oktober 2007, kepiawaiannya dan keuletannya menekuni dan membidani SKU Tadjuk khususnya diwilayah Tasikmalaya ternyata membuahkan hasil yang cukup membanggakan. Apalagi sejak Februari 2008 pria yang gemar minuman ” dingin” ini dipercaya menjadi Kepala Biro Tasikmalaya, Perkembangan SKU Tadjuk diwilayah “Kota Santri” ini semakin disegani dan pesat bahkan mulai mendapat perhatian dari masyarakat hingga pejabat sekalipun. Beberapa pujian dan penghargaan pun sempat diraih SKU Tadjuk seperti menerima penghargaan dari Bupati Tasikmalaya pada Tahun 2007 dan tahun berikutnya pula kembali meraih penghargaan dan prestasi yang cukup membanggakan dari Walikota saat hari Jadi Pemkot Tasikmalaya pada 17 Oktober 2008 saat Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya. “Dukungan, kejasama, kepercayaan, kekompakan dan semangat kebersamaan yang selama ini menjadi kekuatan kami di Tasikmalaya tentunya harus tetap dipelihara, sebab kemajuan kesuksesan SKU Tadjuk adalah milik kita Bersama”, ucap Pria “pesolek” ini yang aktif pula didunia Even Organizer serta memiliki motto dalam hidupnya “Sedikit Bicara Banyak Bekerja”

ASEP JAENAL (Wartawan / Manager TU dan Keuangan)

ilingkungannya pria “kalem” ini dikenal dengan sebutan “ustadz”, maklumlah dirinya selain taat beribadah dan tidak banyak “tingkah” itu ternyata kepribadian nya baik dilapangan maupun dilingkungan kantor nya cukup disenangi akan karakternya yang sedikit pendiam, namun kadang menyimpan keberaniannya yang tersembunyi terutama dalam ketegasannya kepada wartawan dan koresponden khususnya yang diketahui memiliki tunggakan dalam setoran Koran. Tetapi jangan salah, biarpun ustadz tapi wawasan tentang ilmu bangunan sudah teruji. Maka tak heran namanya sebagai wartawan khususnya dilingkungan Dinas PU sudah cukup beken, walaupun kadang dirinya kurang hapal nama-nama para pejabat penting di Tasikmalaya. Tapi tak mengapa, yang jelas kehadirannya di SKU Tadjuk sangat berperan serta membantu sebab kontribusinya pun cukup dirasakan. Bahkan Kabiro kini merasa nyaman setelah urusan Tata Usaha, administrasi dan Keuangan dipegang olehnya. Ayo pak ustadz, kamu bisa !!!!

LAMIDEK SEDA MATONEK (Wartawan SETDA dan SKPD)

Mungkin bagi orang Jawa Barat namanya ini unik sekali, karena yang jelas dia buka orang sunda. Wartawan paling senior di Tadjuk ini sebetulnya sudah lama tinggal di Jawa Barat walaupun dirinya berasal dari Pulau Sulawesi. “Seda” – sebutan namanya sehari hari ini bisa dikatakan sebagai “perintis” yang berjasa membawa SKU Tadjuk masuk ke Tasikmalaya. Kegigihan dan keuletannya untuk menjadi seorang wartawan professional rasanya bagi pria yang mengidolakan motor yamaha “vixen” ini bisa di andalkan dilapangan. Bahkan setiap nara sumber yang diwawancarainya tidak sedikit harus bersabar untuk mengahadapi wartawan yang memiliki khas logat seberang. Tetapi kepribadiannya yang lumayan jujur dan taat beribadah ini ternyata memiliki mental yang cukup kuat dan sudah teruji. Bahkan tidak jarang wartawan yang satu ini dikenal kritis terhadap aturan dan kebijakan atasannya, biarpun kritikannya terkadang masuk akal. Kerajinanannya dalam menulis berita sudah tidak diragukan lagi, karena diantara rekan-rekannya, dia memang terbilang sangat aktifdalam mencari dan menulis berita. Walaupun ada saja tingkahnya yang kocak saat berbicara masalah “sex”, tapi kehadirannya di Tadjuk cukup membantu dan menghibur. Bahkan wartawan yang usianya paling muda di Tadjuk ini sempat dijadikan “pioneer” dan “Maskot” Tadjuk di Tasikmalaya. “Bicara masalah Tadjuk di Tasikmalaya tentunya tak bisa lepas dengan sosok sang perintis Lamidek” begitu mungkin tanggapan rekan rekan kuli tinta yang sehari-harinya bekerja meliput di Tasikmalaya.

INDRA WIGUNA (Wartawan Kelurahan vs Kecamatan)

Wartawan SKU Tadjuk yang satu ini memang punya kepribadian unik dan menarik. Biarpun tugasnya sering meliput kegiatan di kelurahan/desa serta Kecamatan yang ada di Tasikmalaya, tetapi lelaki berperawakan “kurus” tapi “kasep” ini terbilang cukup lama bergabung di Tadjuk hampir bersamaan dengan rekannya Lamidek. Walaupun sepintas terlihat kondisinya lemah tetapi keseriusan dan semangat bekerjanya sebagai seorang jurnalis terbilang cukup tinggi dan ulet. Ilmu Kode Etik Jurnalistik yang sempat dimakan saat mengikuti pendidikan latihan dasar PWI di Kota Bandung, ternyata diterapkan dalam bertugas sehari-harinya. Sosoknya yang sederhana membuat ia sangat disukai oleh rekan-rekan se profesinya dilapangan. Memang sosok indra terkadang sering mengeluh kepada teman-temannya di kantor terutama masalah ekonomi, tetapi dia tidak pernah menggantungkan kesulitannya kepada orang lain. Kegigihannya serta ketekunannya didunia wartawan ia buktikan dalam hasil kerjanya dilapangan dan ini terbukti dalam tabungan berita nya yang selalu aktif dalam setiap edisi. Tetapi setiap manusia tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kepatuhan dan disiplin kerjanya memang wartawan yang satu ini tidak diragukan, bahkan etika dan sopan santunnya jelas terlihat dalam sosok seorang bapak yang sebentar lagi akan memiliki “momongan” ini. Mudah-mudahan setelah dikarunai seorang anak nanti, mudah-mudahan akan terjadi perubahan yang berarti …ya minimal rejekinya bertambah dan karirnya semakin sukses dikemudian hari….

AR SUDRAJAT (Wartawan khusus Tasik Utara/Kabaupaten Tasikmalaya)

Dari seluruh rekan rekannya di Tadjuk kelebihan wartawan ini memang terbilang aktif dalam penulisan berita setiap edisinya. Gaya tulisannnya serta tabungan beritanya di Tadjuk orang sudah tidak meragukan tentang ke ahliannya didunia jurnalis. Lika liku dan malang melintang didunia per surat kabaran tentunya lelaki jangkung berperawakan “gelap” ini sudah kenyang makan asin garam. Tempramentalnya yang terbilang cukup tinggi dan tulisannya yang kadang “menyengat” bagaikan tawon tentunya itu semua sudah menjadi ciri khas bagi Ajat- sebutan akrabnya wartawan ini. Bahkan kedekatannya dengan seorang Perwira Polisi setingkat Kapolwil Priangan tentunya sudah menjadi kebanggaan baik bagi dirinya maupun SKU Tadjuk. Kolom khusus “Halo Kapolwil” yang setiap saat terbit di SKU Tadjuk tentunya buah hasil karya nyata dirinya dalam merintis hubungan kemitraan dengan Kepolisian. Belum lagi kedekatannya dengan Ibu Bupati Tasikmalaya dan para Pejabat di Pemkab Tasik yang tentunya akan mendapat hasil dari buah kerja kerasnya dalam menjalin kemitraan. Walaupun ke “ego”annya jarang terlihat, tetapi sosok Ajat di Tadjuk Tasikmalaya sering dijadikan Bapak yang dituakan, karena nasehat, sarannya serta ide cemerlangnya kadang keluar dari mulutnya. Ya mudah-mudahan Koran Tadjuk wilayah utara khususnya dan Kabupaten Tasikmalaya pada umumnya dapat lebih maju dan berkembang, karena kita semua percaya dengan figure dan sosok Ajat dilapangan.

BUDI (Wartawan bidang Pembangunan /SKPD/ PU)

Sosoknya yang tinggi dan jangkung plus “kerempeng” bukan berarti dirinya jarang makan, tetapi perawakannya yang “kurus” sudah menjadi pembawaannya sejak lahir. Badan boleh kurus tetapi dompet harus tetap gemuk, rasanya pas banget buat wartawan yang disegani oleh banyak pemborong/kontraktor, bahkan pejabat di lingkungan PU sudah begitu kental dengan lelaku jangkung ini. Maklum berbicara masalah proyek dan pembangunan, wartawan ini boleh dikatakan “cerdas” dalam menguasai ilmu tentang proyek pembangunan infrastruktur. Maklumlah sejak terjun ke dunia wartawan “ilmu bangunan” telah diturunkan oleh rekan-rekannya saat itu. Di SKU Tadjuk tulisannya tentang kritikan terhadap segala bentuk proyek yang dinilai menyimpang dan sarat dengan korupsi, tidak sedikit membuat pejabat dan pemborong dibuat “merah telinga” oleh tulisannya. Kerja kerasnya di lapangan sampai “apruk aprukan” ke sungai dan hutan ternyata bukan mejadi halangan untuk dirinya dalam mengungkap sebuah kasus. “Jarak jauh dengan lokasi yang cukup menantang bagi saya ini sebuah tantangan dalam mengumpulkan data dan sumber, semua ini saya jalani dengan perasaan enjoy karena kenikmatan seorang wartawan dalam mengungkap sebuah berita dibalik erita adalah sebuah kepuasan bathin yang tidak bisa diganti dengan materi, ini kepuasan bathin bagi seorang jurnalis”, ujar pria jangkung ini yang mengaku mirip artis Baim Wong..

M.RICKY SETIAWAN (Wartawan Dinas Pendidikan kolaborasi PU)

Saat dirinya bergabung di SKU Tadjuk yang saat itu ia masih menjadi koresponden, awalnya semua orang menyangka pria dengan gaya rambut ala professor ini (jidat agak lega) pasti menyangka orang sunda. Apalagi dilihat dari namanya lumayan keren dibanding rekan-rekannya di Tadjuk yang tidak menyangka kalau aslinya orang Cilacap Jawa Tengah. Kebetulan dalam tugasnya sehari-hari, lelaki yang gemar melantunkan lagu-lagu jawa ini cukup dikenal familiar. Bertugas meliput tentang Pembangunan bersama rekannya Budi ternyata berita-berita di SKU Tadjuk khususnya di Tasikmalaya semakin hidup dan memiliki warna tersendiri dibanding Koran lainnya yang ada dan tersebar di Tasikmalaya. Koran Tadjuk yang kini menjadi besar dan dikenal bahkan disegani di instansi PU (Pekerjaan umum) tentunya tidak bisa lepas dari hasil kerja kedua “soulmet” tadi. Walupun lelaki ini memliki “link” atau hubungan emosional yang cukup dekat dengan para Kepala UPTD di dinas pendidikan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Walaupun sosoknya terlihat “nyantai” tetapi bisa juga di ajak serius dalam bekerja. Loyalitas terhadap Media dimana saat ini ia bekerja di Tadjuk memang bisa dikatakan stagnan tetapi kebersamaan dan kontribusinya terhadap Biro cukup solid. Bahkan seorang sosok Ricky yang dahulu dikenal “liar”, setelah gabung SKU Tadjuk berubah total menjadi “anak yang manis” dan bersemangat untuk menjadi wartawan yang professional…semoga aja…..

DEDI NOONG ( Wartawan Pokja Tasik bagian Timur)

Namanya unik memang di akhirannya ada kata “Noong” karena sebelum bergabung dengan Tadjuk, pria yang sudah berumur tapi terlihat “flamboyant” ini awalnya Berprofesi sebagai Fotografer. Bidikannya yang akurat dan tajam membuat lelaki yang gemar memancing ini harus balak balik tiap hari dari Sariwangi Singaparna ke Kota Tasikmalaya karena urusan cuci cetak film. Maklum wartawan yang satu ini punya usaha sampingan FOTO STUDIO didaerahnya. Biarpun pasif dalam menulis berita karena kesibukannya pula menjadi seorang guru di sekolahnya, tetapi loyalitas dan semangatnya untuk serius menjadi wartawan professional tetap ia lakoni. Ini terbukti dari oplah dantiras Koran Tadjuk yang juga tersebar diwilayah Tasik bagian timur. “Bekerja sambil belajar” rasanya itu yang ditanamkan oleh seorang Dedi Noong yang juga piawai dalam mengoleksi foto foto penting dan bersejarah. Wilujeung pak guru..!!!

ASEP DENI HADIAN ( Koresponden liputan khusus Ekonomi dan Bisnis )

Orangnya memang agak pemalu tapi kerja kerasnya dilapangan rasanya sudah biasa teruji, maklum wartawan yang memiliki rupa menawan ini gahulunya tahun 2000 sempat terjun ke dunia “tulas tulis”, tetapi baru muncul kembali dan bergabung di Tadjuk Oktober 2008 lalu. Sosoknya yang tidak banyak bicara di kantor tetapi dilapangan terilang “capetang” menghadapi nara sumber itu dijadikan senjata ampuh bagi lelaki yang memiliki hidung “bangir” ini. Loyalitas terhadap teman-temannya memang dapat dikatakan mulus. Semangatnya yang menggebu-gebu dalam mencari berita dapat terlihat sekali saat ini bagaikan seseorang yang dikejar setoran dapur, tapi “Duda Keren” ini punya kelakuan yang aneh setiap malam loh…!! Tidak betah dirumah..bahkan lebih senang tidur di Hotel…ehmmm !!! Tapi jangan dulu berfikir Negatif, menurut keterangannya, ia sering tidur di Hotel karena dirumah merasa kesepian, dan di Hotel pun ia tidur sendirian (ngga macem macem) tapi sekarang malah sering tidur di kantor. Karena terlihat lelaki ini memang butuh suasana baru kayaknya, dimana disekeliling harus ada orang yang bisa di ajak curhat. Ya mudah-mudahan Deni bisa betah di Tadjuk…jadi ngga usah lagi cemas dan khawatir lagi…karena lelaki ini orangnya agak “PERASA” makanya hati hati kalo bicara ama nu kasep ieu……

DEDI FIRMAN (Staf Office Boy merangkap Loper Dadakan)

Satu hal yang dimiliki lelaki bujangan ini adalah sifat JUJUR dan SETIA. Makanya Kabiro dan rekan-rekan yang lain sangat “nyaah” ke staf OB ini. Walupun penampilannya lusuh dan terlihat jarang mandi, tapi orangnya baik dan patuh terhadap sesama. Bergabung di Tadjuk menjadi OB ternyata tidak membuat dirinya minder, akan tetapi pekerjaannya sehari hari selalu beres. Yang lebih menonjol dan membuat semuanya senang, sosok OB ini tidak pernah mengeluh bahkan sekarang sudah cekatan dan terampil dalam mengatur distribusi Koran agar tepat nyampe ke langganan. Syukurlah kita punya Dedi…mudah-mudahan dia kerasan dan betah aja…….

Rabu, 07 Januari 2009